Senin, 18 Juni 2012

belajarlah dari air dellila






"ilmu itu layaknya air, mengalir ketempat yang rendah, maka rendahkan lah hati untuk mendapatkan ilmu"

pagi itu hening, matahari pun seakan akan enggan mengganggu keheningan pagi nan syahdu itu, daun yang jatuh pun seakan menjatuhkan dirinya malu malu...

delilla pagi itu seperti biasa, menyiapkan secangkir teh hangat kesukaan suaminya, bhumi.
"sayang, maukah kau menemaniku hari ini pergi kemuara itu, aku sedang ingin menikmati udara luar, menikmati indahnya alam, bersamamu..." ucap bhumi sambil menerima secangkir teh dari dellila
sang istri hanya tersenyum, ya senyum itu seakan akan bercerita "aku akan menemanimu suamiku, kemanapun itu" 

sampailah mereka pada muara itu, muara yang tenang, sejuk, dibawah pohon yang rindang, akarnya besar, daun-daun yang jatuh berserakan membuat semakin romantis tempat itu...

mereka diam sejenak, duduk di bawah pohon itu, menatap jauh, melihat muara, muara yang tenang, memantulkan hamparan langit dan gunung yang indah

"istriku, aku mengajak engkau kesini, karena aku ingin bercerita istriku, tentang muara yang indah ini" ucap bhumi kepada dellila
istrinya lagi lagi hanya tersenyum, sambil memasukkan tangannya disela sela tangan suaminya, lalu menyandarkan kepalanya di bahu suaminya, "berceritalah suamiku, aku akan mendengarkan dengan sepenuh hati" ucap dellila manja

"lihatlah air itu dellila, kita harus banyak belajar dari air itu, ia keluar dari mata air dengan jernih, jernih sekali, kemudian ia mengalir, melewati sungai itu, tahukah sayangku, ia melewati sungai itu dengan ikhlas, ikhlas sekali, seringkali menemui bebatuan diperjalanannya, sungai yang berkelak kelok, tapi lihatlah sayangku, dia tetap ikhlas mengalir, tanpa mengeluh sekalipun, kadang ia menemui air terjun, ia tidak berhenti sayangku, ia biarkan dirinya jatuh, ikhlas, lalu berjalan lagi, kadang ia melihat keatas, ia ingin sekali menjadi seperti awan dan gunung-gunung itu, bisa melihat keindahan dari atas langit, tapi apa dia protes sayangku? tidak, dia tetap mengalir, karena dia tahu, tujuan dia adalah muara, muara yang indah ini sayangku, tapi lihatlah sayangku, apa kau tidak memperhatikan sayang? lihatlah, sesampainya ia di muara yang tenang, ia mendapatkan itu semua sayangku, ia melihat awan itu, gunung itu ada didalam dirinya, lihatlah muara dihadapan kita ini sayangku, bukankah ia memantulkan awan dan gunung di dirinya?" 

bhumi berhenti sejenak, menghela nafas sambil melihat wajah istrinya yang meneduhkan itu, mata mereka bertemu, tersenyum, lalu kembali melanjutkan cerita

"ya, kita harus belajar banyak dari air dellila" ucap bhumi 

memulai segala sesuatunya dengan jernih, pikiran dan hati yang bening, menilai sesuatu dengan nilai yang sejernih mungkin...layaknya air yang keluar dari mata air itu

ikhlas menjalani hidup ini tanpa mengeluh sekalipun, walau diperjalanan bertemu banyak batu sandungan, jalan yang berkelok kelok, jatuh dan bangun, kita harus tetap berjalan, menerima, ikhlas...layaknya air yang selalu ikhlas menerpa bebatuan dan jatuh dari air tejun itu

terus melangkah sampai pada saat waktunya sampai, ya "khusnul khotimah" sayangku...layaknya air yang selalu mengalir menuju muara itu

dan satu lagi sayangku,
pantulan awan dan gunung itu mengajariku sesuatu, 
"jika kamu inginkan surga, maka pastikan surga ada didalam diri kita"

memang benar sayangku, guru yang terbaik adalah alam, karena alam tidak pernah berdusta, sedikitpun

"dellila, aku berdoa pagi ini, aku berdoa semoga Allah mengijinkan kita untuk terus istiqomah menuju tujuan kita, surga, semoga Allah mengijinkan bidadari yang sedang bersender dibahuku ini selalu menemaniku sampai saat khusnul khotimah itu datang, aku berdoa semoga di surga nanti kita dipertemukan kembali, sayangku"

air mata dellila menetes dibahu suaminya itu, "amin ya Allah" dalam hatinya, kembali suasana menjadi hening, menikmati indahnya ciptaan Allah bersama ciptaan Allah yang paling indah juga...

 
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika tidak ada acount silahkan pilih anonim,lalu ketik nama setelah komentar .