Kamis, 01 Juni 2017

keberkahan

suatu hari ada seorang anak muda yang bertanya kepada imam Hasan al Bashri,
"wahai imam, aku melakukan maksiat, namun Allah masih memberiku rezeki" tanya anak muda tersebut.
kemudian sang imam bertanya kembali
"wahai anak muda, apakah kau semalam melakukan qiyamul lail?".
"tidak wahai imam" balas nya.

lalu apa yang diucapkan sang imam kepada anak muda tersebut ?

"wahai anak muda, ketahuilah sesungguhnya bagi orang yang beriman, hukuman terbesar bukanlah terputusnya rezeki, namun terputus nya munajat"

Aku pun sering bertanya dan mengalami sebuah kontemplasi yang cukup lama mengenai terminologi keberkahan dalam hidup. Berbagai pertanyaan mengenai keberkahan mencapai eskalasi nya sendiri di pikiranku.

"apakah keberkahan itu?"
"apakah hidup saya di berkahi? atau jangan jangan apa yang kupikir hidup ku ini sudah di berkahi namun itu hanya fatamorgana saja?"
"lalu apa indikator seseorang yang di berkahi? bagaimana metodologi preventif yang tepat untuk menganalisa hidup ini agar tidak terjerumus dalam istidraj?"

ziyadatul khair, itu jawaban nya. kebaikan yang terus bertumbuh.

kemarin maksiat, hari ini tidak mengulangi nya lagi
kemarin melakukan hanya yang wajib saja, hari ini melakukan yang wajib dan yang sunah
kemarin perkataan sering menyakiti sesama, hari ini hanya berkata baik atau diam
begitu seterusnya

indikator-indikator tersebut selalu tertuju pada hal-hal yang fitrah yang Allah turunkan kepada manusia, yaitu kebaikan.

semakin baik dirimu, semakin bermanfaat dirimu, ziyadatul khair.

semoga kita di bantu Allah untuk menjadi umat yang di berkahi, karena itulah sebenar benarnya tujuan hidup.

Allahualam.