Rabu, 26 Agustus 2015

kita sangka kiyai

kalau kita menghadapi api, jelas saja metodologi pemadamannya bisa menggunakan air
kalau kita menghadapi gelap, dengan lilin, lampu atau benda terang kita bisa memusnahkan kegelapan

identifikasi sifat dan kharakterik objek yang kita hadapi perlu kita telaah lebih komprehensif untuk menciptakan strategi yang akan kita implementasikan

lebih baik menghadapi 1000 raja yang lalim dan kejam, karena kita lebih mudah mengidentifikasi dan sudah jelas ia raja yang lalim daripada menghadapi 10 orang yang kita sangka ia kiyai, ternyata ia adalah maling, tikus besar, penghianat

mungkin itu mengapa tingkat kemarahan Tuhan lebih besar kepada orang munafik dibanding orang kafir

Kamis, 20 Agustus 2015

kokoh nya kuda kuda

konon katanya, jika kuda-kuda hidup mu ingin kokoh maka kau harus bisa mengidentifikasi kelemahan kelemahan yang ada pada dirimu sendiri. ketika kau bisa menyadari kelemahan yang ada pada diri maka disitulah kekuatan yang sejati akan timbul.

tidak usah terlalu jauh mengidentifikasi, bahkan kau tidak punya sedikitpun kendali apapun tentang dirimu, kau tidak bisa mengendalikan aliran darah yang mengalir di tubuhmu, bahkan kau tidak memiliki kuasa apapun terhadap semua metabolisme yang berjalan di dalam tubuh, kau tidak bisa mengendalikan tumbuh tidak nya sehelai rambut

maka kau akan sadar bahwa ada kuasa yang Maha yang bisa mengatur itu semua, ada kekuatan yang berasal dari bukan dirimu sendiri. ketika kau sadar akan itu, maka kau tidak akan merasa pernah sendirian, selalu ada kekuatan tempat kita bergantung di setiap kita menghadapi suatu masalah.

kuda kuda kita hidupmu akan selalu kokoh, karena kau sadar bahwa tiada upaya sedikitpun tanpa kuasa yang Maha tersebut. maka kau akan selalu mempasrahkan segala urusan urusan kau pada kuasa yang Maha itu.

maka apa jadi nya ya Allah jika kau bebaskan aku, maka hancurlah hidup ku sekarang juga
maka apa jadi nya ya Allah jika kau biarkan aku, maka binasalah aku berkeping keping

lahaula wala kuwwata illa billah...

Selasa, 18 Agustus 2015

Bekal Terbaik

Pada hakikatnya manusia selalu dihadapkan dengan kemungkinan-kemungkinan, bahkan kebenaran yang kita yakini saat ini pun masih penuh dengan relativitas ketika dihari selanjutnya kita menemui kebenaran-kebenaran yang relatif lebih benar lagi dan lebih komprehensif dari sebelumnya. "kemungkinan" menuntut kita untuk berhadapan dengan pilihan-pilihan, itulah mengapa Allah menempatkan manusia pada derajat yang paling tinggi. ya, karena kita bisa memilih.

Malaikat diciptakan untuk patuh dan tunduk terhadap perintah Allah, Mereka tidak memiliki tendensi apapun selain patuh, begitupun dengan hewan dan alam, mereka pun tunduk dan bersujud kepada Allah. Berbeda dengan manusia, ketundukan manusia dihadapkan oleh pilihan, mereka bisa memilih untuk taat dan juga bisa memilih untuk tidak taat. itulah kenapa manusia bisa lebih mulia dari malaikat saat mereka lebih memilih taat disaat dihadapkan oleh tendensi untuk tidak taat, namun berpotensi juga lebih rendah dari hewan ketika tidak ada batasan batasan yang mereka pilih dalam menyalurkan keinginan.

Pilihan menyadarkan manusia akan kondisi ketidakpastian yang lebih luas, kesalahan menjadi suatu keniscayaan yang mau tidak mau harus kita hadapi. Bahkan makanan halal dan haram pun kita tidak bisa menjamin apakah itu benar-benar halal atau tidak, bisa saja kita membeli makanan di warung dengan label halal namun kita tidak pernah tahu apa dibelakang nya, kita tidak pernah meneliti secara komprehensif apakah pemilik warung membeli bahan bahan makanan nya dengan cara yang halal atau cara yang haram. 

Maka, untungnya saja Allah menyediakan suatu metodologi, suatu bekal terbaik yang sangat jitu dalam menjalani hidup, yaitu istighfar, astaghfirullah , ampuni aku ya Allah

duh, kalau saja tidak ada bekal ini, maka apa jadi nya aku ya Allah, bahkan aku menulis tulisan ini pun masih memiliki probabilitas kesalahan yang besar. karena segala yang benar hanya milik Mu

astaghfirullah robbal baroya...
astaghfirullah minal khotoya...