Kamis, 30 Agustus 2012

sudahlah, Ren !

"woi ren, liat deh tampang lo, kusut gitu, sedih banget dari kemaren, kenapa sih?" ucap Bhumi sambil mengacak ngacak rambut Renna sahabatnya yang masih khusyuk melakukan ritual siangnya
"iiihh, apasih Bhumiii, lo tuh udah ganggu tidur siang gue tau, bonus hujan lagi, ini ritual penting bagi gue" jawab Renna sambil menarik kembali selimutnya

Bhumi beranjak berdiri menuju jendela kamar Renna, membuka horden "liat deh, hujan diluar, kalo diibaratkan awan itu adalah hati seseorang, gue yakin pas banget sama elu, lagi mendung"
Renna membalikkan badan membelakangi Bhumi, pura-pura gak denger

"Ren tau gak, lu perhatiin deh, baju yang selalu di rendem di air lama-lama bau nya gak enak, sama Ren, perasaan yang dipendem lama-lama juga bakal jadi penyakit sendiri nanti, yaaaahhh, kalau gak mau cerita ya gak papa sih, ke bawah aja deh, maen PS sama adek lo, Bagus" ucap Bhumi setengah berjalan menuju pintu kamar Renna, belum sempat Bhumi memegang gagang pintu sebuah bantal melayang kepadanya "Bhumiiii tegaaaaa" teriak Renna sambil melempar guling untuk yang kedua.

"eeehh, kenapa gak sekalian lempar aja tuh kasur, nanti gue bisa tidur disini, oya lengkap sama selimut ya" kata Bhumi sambil pasang kuda-kuda mengantisipasi Renna melakukan itu sungguhan.
Raut muka Renna kembali mengerucut, ah Bhumi tau persis apa yang membuat dia segalau itu, sampai-sampai 3 hari tidak masuk kuliah, siapa lagi kalau bukan gara-gara Huda, cowok basket incarannya yang sampai sekarang hanya menggantungkan hubungan mereka. maju tidak, mundur tidak.

"Huda lagi deket sama Devita, kemaren gue liat dia makan berdua di kantin kampus selepas Huda latihan basket, tapi hubungan gue sama dia gak berubah, kadang perhatian, kadang cuek, maunya apa sih " ucap Renna sambil merubah posisinya menjadi duduk melihat jendela, melihat hujan

Bhumi langsung beranjak mengambil jaket Renna di lemari nya, dan langsung menarik tangan Renna "yuk ikut gue Ren, gue mau nunjukin sesuatu buat lu"
"eh gue masih acak2an gini mau kemana gilee lu, ini namanya penculikan tau " ucap Renna bingung. ia masih memakai baju tidur bergambar hello kitty kebesaran kesayangannya, "udaah, ikut ajaaa, yuk" ucap Bhumi sambil memakaikan jaket dan menyeret Renna kedalam mobil

sampailah Bhumi di rumah kecil, didepannya hampir dipenuhi air akibat hujan, terlihat beberapa anak kecil keluar dari rumah itu sambil loncat-loncat sudah hapal mobil itu milik kak Bhumi yang sering bermain dan bercerita bersama mereka

"yuk turun" ucap Bhumi sambil nyengir . Renna masih bingung apa maksud penculikan sahabatnya itu, kenapa Bhumi membawa ia ke tempat seperti ini
"kak Bhumiiiii, kak Bhumiiii, ayooo maiiin, ayoo cerita lagi kak, kemarin kan ceritanya masih bersambung, aku penasaran sama cerita khidzan yang kakak ceritakan kemarin, ayoo kaak" teriak seorang bocah cilik sambil menggandeng tangan Bhumi setengah menarik ke dalam rumah
"iyaaa, sabaaarr, kakak bawa temen nih, dia jago sekali bercerita loh, kenalin nih namanya kak Renna" ucap Bhumi sambil menggeret Renna kedepan anak-anak yatim piatu tersebut.
"halooo kak Rennaaaa" sapa anak-anak
"yuk culik aja nih kak Renna nya kedalam, nanti kak Renna akan bercerita dongeng ya" kata Bhumi sambil meringis karena cubitan andalan Renna karena bingung akan cerita apa .
tanpa basa basi anak-anak langsung menarik Renna duduk dan membuat lingkaran menunggu Renna bercerita dongeng.

Bhumi tahu, Renna memang sangat pintar bercerita, Bhumi pun ikut mendengarkan Renna bercerita, rintik hujan seakan menjadi backsound yang syahdu untuk ceritanya, anak-anak serius mendengarkan, walaupun dengan baju hello kitty nya, dia tetap menjadi makhluk yang paling menarik perhatian saat itu. hujan sore itu pun berhenti perlahan, matahari senja menghempaskan siluet indah daun yang masih rindu akan belaian kasih sayang air hujan itu. mereka pun pulang, raut muka Renna mulai menyenangkan, setidaknya tidak seseram tadi

"lu tau kan Ren maksud gue ngajak lu kesitu tadi?" ucap Bhumi memecah keheningan sambil menyetir
Renna hanya diam tidak menjawab, ia masih menikmati suatu kebahagiaan, kebahagiaan sesungguhnya yang jarang sekali dia daptkan selama ini, kebahagiaan indahnya berbagi

"liat deh Ren, mereka semua gak punya orang tua, gak punya tempat tinggal, bahkan beberapa diantara mereka juga ada yang cacat tidak memiliki kaki, tapi mereka gak punya alasan untuk gak ngelanjutin hidup, mereka gak bisa memilih untuk memiliki orang tua, tempat tinggal, tapi mereka masih bisa memilih untuk mensyukuri hidup, memilih untuk tertawa, apa mereka punya alasan untuk memaki Tuhan? galau? lu bisa liat sendiri lah, mereka bisa tertawa bahagia hanya dengan dongeng, hanya dengan cerita, mereka gak minta macem-macem, sesederhana itu, sesederhana cerita lu tadi Ren" ucap Bhumi
dada Renna sesak mendengarnya, matanya mulai panas, seakan akan air yang membendung di matanya sudah ingin membanjiri pipinya

"Ren, seharusnya mereka yang lebih berhak galau dibanding lu, lu masih punya orang tua, rumah pun besar, paras lu cantik, tapi masa gara-gara seorang Huda playboy itu lu jadi galau" Bhumi menambahkan
lumer sudah air mata yang telah sekuat tenaga Renna bendung dari tadi, ia menoleh kearah jendela, seakan akan tidak mau tangisannya dilihat oleh Bhumi, sahabatnya itu
"kalo mau nangis, nangis aja Ren, tapi abis itu gak ada kata-kata "galau karena playboy basket" itu" ucap bhumi sambil menyodorkan tisu ke arahnya
"ma..ka..sih.. ya Bhumi..." ucap Renna sambil mencoba tersenyum ditengan isak tangisnya

suasanya kembali hening, jalan itu sepi, hanya ditemani radio dan sisa gerimis air hujan dan air mata Renna.

"eh, lu tuh memang sahabat gue paling nyebelin yaa Bhum, udah nyulik gue dari ritual siang gue, terus buat gue nangis lagii" ucap Renna sambil meninju lengan Bhumi
"haha, liat muka lu nangis sumpah jelek banget tau, hahahaha" tawa mereka meledak...
"gimana kalau kita makan somay wak di stadion? laper nih, nangis menghabiskan separuh tenaga gue, tapi tetep elu yang traktir, kan elu yang buat gue nangis !" ucap Renna
"ah, sial luuu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jika tidak ada acount silahkan pilih anonim,lalu ketik nama setelah komentar .