"Gue yakin kalo lu jadi bintang iklan makanan, pasti laku keras Ren, karena orang-orang bakal ngiler ngeliat cara makan lo yang kayak macan betina belum makan 3 bulan tau, beringas tanpa ampun" ucap Bhumi sambil menikmati somai favorit mereka di stadion dekat rumah Renna
"haha, ini namanya pembalasan, penculik harus tanggung jawab, udah nyulik dan buat gue mewek" balas Renna yang tangannya tak berhenti memasukkan somai kedalam mulutnya
hari itu Renna belajar banyak tentang hidup, tentang makna syukur, penerimaan yang baik, belajar tentang kasih sayang Tuhan yang selama ini telah ia lupakan, belajar bahwa masih banyak yang kurang beruntung di pojok-pojok kota itu.
"eh Bhum, gimana kabar Dellila, masih bersandar di hati lu gak?heheheh" Renna terkekeh
Bhumi tersentak mendengarnya, sendok yang ia gunakan terasa amat berat , tangannya seakan-akan tak mampu untuk menggerakkannya sesenti pun, mulutnya berhenti mengunyah, kakinya seakan terpaku kedalam bumi paling dalam, ssemua terasa beku,kecuali ingatannya, ingatannya mencair mengarah ke gadis pujaannya, "gadis pukis" begitu julukannya, tapi perasaannya tidak sesederhana dulu, 2 tahun yang lalu tepatnya, setelah Dellila memutuskan untuk menerima lamaran dari teman nya, Iwan.
"dia udah dilamar Ren, sama temen gue, Iwan" Bhumi berusaha menjelaskan dengan senatural mungkin, tak ingin menampakkan raut suasana hatinya pada saat itu.
"emm..emm..maaf Bhum, gue..gue gak bermaksud...untuk..."
"mau nambah Ren? biasanya lo makan somai 3 piring, tenang gue yang traktir" ucap Bhumi sambil sedikit nyengir, berusaha memindahkan topik itu, mengikhlaskan ingatannya menari dilangit 2 tahun yang lalu
"wah, boleh, lu tau aja Bhum gue laper, bang, nambah 1 piring ya, gak pake saos" ucap Renna kepada uwak somai
mereka pun terdiam kembali, Renna merasa bersalah telah mengungkit tentang masa lalu Bhumi
"Cinta memang kayak hantu yah Ren, banyak sekali orang yang membicarakannya, tapi jarang sekali yang benar benar melihatnya, merasakannya. gue percaya ren, cinta sejati itu memang ada, ia datang pada waktu yang tepat, orang yang tepat. kalopun Dellila memang gak ditakdirkan buat gue, mau gue ngerayu dengan memindahkan gunung sekalipun dia tetep gak akan jadi jodoh gue, dan kalopun dia memang ditakdirkan buat gue, mau sebenci apapun gue dengan dia juga pasti suatu saat dia akan jadi jodoh gue, itu rahasia langit Ren, gue percaya itu Ren. " Ucap Bhumi
"lihat deh bintang itu Ren, walaupun ia jauh tapi justru itu yang membuatnya indah, begitupun dengan Dellila Ren, dia sosok yang begitu indah yang Tuhan ciptakan walaupun dari kejauhan sini" ucap Bhumi sambil tersenyum melihat Renna ikut melihat bintang disampingnya, Renna yang merasa dilihat refleks melihat ke Bhumi "haha, ternyata ada juga ya penculik yang bijak" ucap Renna sambil meninju lengan Bhumi
"ah, sial lu"
mereka kembali menikmati malam, hujan sore tadi membuat malam ini begitu cerah,
semoga kamu bahagia disana Dellila, salam untuk Lala ya ucap Bhumi dalam hati
Kamis, 30 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ini settingnya di siomay telkom deket kridosono?
BalasHapussetting nya dipikiran saya saja :)
Hapusuwak siomay mana lagi kalo ga di smalan hahaha
BalasHapus