salah satu yang paling harus adaptasi disini adalah syariat ibadahnya, jujur pertama kali saya ikut tarawehan disini saya menangis, bukan karena jumlah rakaat yang terlalu banyak, bukan sama sekali, tapi karena bacaan shalat yang sangat cepat
jujur, saya sama sekali tidak khusyuk, selalu tertinggal bacaannya, alfatihah nya hanya satu nafas, tarawih 23 rakaat hanya ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit, itu pun sudah termasuk shalat isya,
memang perlu adaptasi, yah sekarang sudah mulai terbiasa,
dengan zikir berbunyi setelah shalat,
dengan shaf yang jarang jarang,
zuhur dan ashar pun karena penduduk masih di sawah jadi tidak ada berjamaah di masjid (azan sendiri, shalat sendiri) *sedihhh
saya memilih diam walau itu adalah kadar iman terendah, yah mungkin sudah menjadi budaya disini
ingin sekali ibadah nya lebih baik ramadhan tahun ini dibanding tahun lalu,
ingin sekali menikmati al fatihah seperti di nurul ashri, mengartikan dalam hati ayat demi ayat,
sudah tarawih keliling, setiap masjid rata rata syariat nya sama
yah, semoga terbiasa, semoga kualitas ibadah ramadhan tahun ini lebih baik,
tuntun hambaMu yang lemah ini ya Rabb
Senin, 30 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
waaahh yg ini ceritanya sama. di tempat kkn ku dit, taraweh witir 23 rakaat sama isya plus dzikir-dzikirnya, rekor tercepat itu 28 menit. takjub!
BalasHapussi azka, temen kos yg kkn di garut lebih sakti lagi. 15 menit dengan jumlah rakaat yg sama.
haduh!
haha makanya itu sholat, apa balapan mel, gak ada beda nyaaa hahaha
Hapus