Ketika sampai pada pertanyaan, "apa sih yang paling dicari di dunia ini?"
Soichiro, pendiri perusahaan Honda motor, sosok pemimpin 43 perusahaan di 23 negara,
uniknya beliau tak memiliki banyak harta pribadi,
tinggal di rumah yang sangat sederhana,
hobby nya? ah, hanya melukis diatas kain sutera
beliau tak memberikan warisan ke anak-anaknya kecuali warisan bekal ilmu untuk dapat hidup mandiri didunia bisnis
lantas apa yang di cari oleh Soichiro?
kyoto ceramics, pendiri industri multinasional elektronik dan ceramics material
omsetnya 400 juta dolar
cara hidupnya?
sangat sederhana
Bill gates?
Ah, 40 % keuntungan bersihnya dibagikan untuk kemanusiaan
Prof. Dr. Gay Hendricks, penulis buku corporate mystics
lebih dari 800 orang eksekutif perusahaan internasional ia wawancarai dan ia amati selama 25 tahun
dan uniknya kesimpulannya mengejutkan
ia tak pernah menyangka sebelumnya, ia menemukan para sufi/mistikus di meja-meja rapat
apa itu sufi? orang- orang yang memiliki nilai spiritualitas, nilai-nilai luhur
dan ia meramalkan bahwa di abad 21 ini anda akan menemukan para sufi bukan hanya di tempat peribadatan, tapi anda akan menemukan para sufi di korporasi-korporasi raksasa, mereka mempraktekan nilai-nilai spiritual di perusahaan
bisa dilihat...
life is not only for bread, yeah ~
Selasa, 10 Desember 2013
Senin, 11 November 2013
kata kanjeng Nabi
“Seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas, niscaya ingin memiliki lembah emas kedua ; seandainya ia memiliki lembah emas kedua, ia ingin memiliki lembah emas yang ketiga. Baru puas nafsu anak Adam kalau sudah masuk tanah. Dan Allah akan menerima taubat orang yang mau kembali kepada-Nya.”
gitu kata kanjeng Nabi ~
Rabu, 30 Oktober 2013
belajar lagi
saat semua sedang sibuk dengan rapatnya masing-masing,
pun bergitu dengan ku, karena sedang ada audit eksternal semua menjadi sibuk menjawab pertanyaan auditor
biasanya, setiap waktu shalat, selalu terlantun azan di setiap ruangan
zuhur itu, azan pun berkumandang
aku masuk ke mushala
tak seperti biasanya, lengang, kosong, hanya ada 2 orang
aku terpaku dengan seseorang yang sedang duduk dengan zikirnya
ah, biasa nya tak seperti ini, ramai, setidaknya ada 10-15 orang yang sedang shalat qabliyah zuhur
"oh, mungkin sedang ada rapat dan audit" pikirku
seusai itu shalat berjamaah
aku mnyelesaikan shalat ba'diah zuhurku
semua sudah keluar mushala, berganti dengan jamaah yang baru
dipojok mushala, masih ada sosok yang mungkin paling awal datang
setia khusyuk dengan zikirnya
masuk paling awal, keluar paling akhir
disaat semua sedang sibuk dengan pekerjaannya
ia adalah direktur perusahaan ku
pun bergitu dengan ku, karena sedang ada audit eksternal semua menjadi sibuk menjawab pertanyaan auditor
biasanya, setiap waktu shalat, selalu terlantun azan di setiap ruangan
zuhur itu, azan pun berkumandang
aku masuk ke mushala
tak seperti biasanya, lengang, kosong, hanya ada 2 orang
aku terpaku dengan seseorang yang sedang duduk dengan zikirnya
ah, biasa nya tak seperti ini, ramai, setidaknya ada 10-15 orang yang sedang shalat qabliyah zuhur
"oh, mungkin sedang ada rapat dan audit" pikirku
seusai itu shalat berjamaah
aku mnyelesaikan shalat ba'diah zuhurku
semua sudah keluar mushala, berganti dengan jamaah yang baru
dipojok mushala, masih ada sosok yang mungkin paling awal datang
setia khusyuk dengan zikirnya
masuk paling awal, keluar paling akhir
disaat semua sedang sibuk dengan pekerjaannya
ia adalah direktur perusahaan ku
"ini menurutku, lihatlah orang-orang sukses itu, mereka selalu dekat dengan Tuhan, karena mereka tahu, tanpa Tuhan, tak ada daya diri ini...Entah, mungkin ini hanya menurutku saja"
Senin, 21 Oktober 2013
biasa saja memang
kali ini, hampir habis daya ku
membuktikan padamu, ada cinta yang nyata
setia, hadir setiap hari
tak tega biarkan kau sendiri
meski sering kali kau malah asik sendiri ~
karena kadang kita terlalu angkuh dengan sesuatu yang biasa
terlalu buta dengan sesuatu yang sederhana
terlalu sibuk menelusuri jauh entah kemana
padahal,
di dekat sini
di ujung malam itu
ada sosok yang mencoba setia dengan doanya
ada sosok yang selalu setia memberikan ruang di pikirannya untuk kita
biasa saja memang, namun setidaknya ia selalu setia dengan segelas teh hangat nya ketika kita jatuh sakit
Jumat, 11 Oktober 2013
kala cinta itu anugerah
Kala cinta itu anugerah
petanda diri tak punya alasan tuk tak dekat dengan Nya
karena anugerah adalah sekehendak Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa keberserahan diri padaNya adalah yang utama
karena anugerah adalah nikmat Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa penerimaan diri akan pilihan Nya adalah yang terbaik
karena anugerah adalah rezeki Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa perasaan cinta tak perlu untuk diusahakan, pun tak kuasa tuk diingkari
karena ia anugerah
karena ia memang sekehendak Nya kepada hambanya
memasrahkan kepada Nya adalah yang terbaik
petanda diri tak punya alasan tuk tak dekat dengan Nya
karena anugerah adalah sekehendak Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa keberserahan diri padaNya adalah yang utama
karena anugerah adalah nikmat Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa penerimaan diri akan pilihan Nya adalah yang terbaik
karena anugerah adalah rezeki Nya
Kala cinta itu anugerah
petanda bahwa perasaan cinta tak perlu untuk diusahakan, pun tak kuasa tuk diingkari
karena ia anugerah
karena ia memang sekehendak Nya kepada hambanya
memasrahkan kepada Nya adalah yang terbaik
Kamis, 19 September 2013
cita
saat berlayar, bintang di langit sangat membantu arah perjalanan pelaut, meskipun ia tak mampu meraihnya dan bukan menjadi sebuah tujuan, tetapi dari sanalah kemudian muncul semangat dan tujuan yang terarah,
seperti hal nya dengan cita-cita, tak selamanya cita-cita akan terwujud. Bukan, bukan itu yang terpenting, karena yang terpenting adalah tetap memiliki cita-cita sehingga kita selalu mempunyai semangat dan tujuan yang terarah. karena proses perwujudan itu yang menjadi nilai ibadah kepada Tuhan, bukankah itu tujuan kita? ibadah, ibadah dan ibadah ..
seperti hal nya dengan cita-cita, tak selamanya cita-cita akan terwujud. Bukan, bukan itu yang terpenting, karena yang terpenting adalah tetap memiliki cita-cita sehingga kita selalu mempunyai semangat dan tujuan yang terarah. karena proses perwujudan itu yang menjadi nilai ibadah kepada Tuhan, bukankah itu tujuan kita? ibadah, ibadah dan ibadah ..
Rabu, 11 September 2013
thats because
"and you see your card here?"
"No.."
"thats because you're looking too closely"
.
.
.
"the closer you look, the less you see.."
- daniel atlas, now you see me
"No.."
"thats because you're looking too closely"
.
.
.
"the closer you look, the less you see.."
- daniel atlas, now you see me
Kamis, 05 September 2013
boleh kan?
kelak, ketika saya sudah menjadi orang yang lebih sukses dan manfaat, apabila orang bertanya kepada saya,
boleh kan kalau saya jawab
saya gak suka jawaban ribet hehe
"bagaimana rahasia sukses bapak hingga sesukses ini?"
boleh kan kalau saya jawab
"deket-deket aja sama Allah"
saya gak suka jawaban ribet hehe
Jumat, 16 Agustus 2013
menyentil sekali ~
Tanpa ada apa-apa, tiba-tiba seorang yang asing bertanya padaku.
Kamu sering menganggap dirimu tidak berguna? Kurang bermanfaat? Tidak lebih baik daripada orang lain?
(Terdiam. Mengangguk mengiyakan.)
Percayalah pada dirimu. Percayalah pada kemampuanmu. Hargailah dirimu sendiri. Kalau bukan diri kita sendiri yang percaya, lalu siapa yang akan percaya? Temukanlah dirimu, temukanlah duniamu, dan menjadilah. Karena, tidak menghargai diri sendiri sama artinya dengan tidak menghargai penciptaan-Nya atasmu.
(Semakin tertunduk. Dan membenarkan dalam hati.)
Sesungguhnya, tidak ada yang perlu dipersalahkan. Termasuk, masa lalu. Meski saya mereka-reka dalam hati mengapa menjadi seperti ini. Semakin dewasa, rasanya saya semakin tidak menjadi diri sendiri. Inferioritas meningkat tajam. Kemudian, saya tahu jawabannya; saya ingin dilihat baik oleh orang lain, dan saya takut dengan segala penilaian mereka atas saya.
Berusaha menyenangkan orang lain dengan kehadiran kita bukanlah sesuatu yang salah. Tetapi, bukan berarti dengan menjadi diri sendiri kita tidak bisa melakukan itu. Ya, segalanya harus dibenahi perlahan-lahan. Kehidupan adalah pelajaran seumur hidup.
Kamu sering menganggap dirimu tidak berguna? Kurang bermanfaat? Tidak lebih baik daripada orang lain?
(Terdiam. Mengangguk mengiyakan.)
Percayalah pada dirimu. Percayalah pada kemampuanmu. Hargailah dirimu sendiri. Kalau bukan diri kita sendiri yang percaya, lalu siapa yang akan percaya? Temukanlah dirimu, temukanlah duniamu, dan menjadilah. Karena, tidak menghargai diri sendiri sama artinya dengan tidak menghargai penciptaan-Nya atasmu.
(Semakin tertunduk. Dan membenarkan dalam hati.)
Sesungguhnya, tidak ada yang perlu dipersalahkan. Termasuk, masa lalu. Meski saya mereka-reka dalam hati mengapa menjadi seperti ini. Semakin dewasa, rasanya saya semakin tidak menjadi diri sendiri. Inferioritas meningkat tajam. Kemudian, saya tahu jawabannya; saya ingin dilihat baik oleh orang lain, dan saya takut dengan segala penilaian mereka atas saya.
Berusaha menyenangkan orang lain dengan kehadiran kita bukanlah sesuatu yang salah. Tetapi, bukan berarti dengan menjadi diri sendiri kita tidak bisa melakukan itu. Ya, segalanya harus dibenahi perlahan-lahan. Kehidupan adalah pelajaran seumur hidup.
Kamis, 08 Agustus 2013
hanya karena 1 ayat
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" (Q.S al-Baqoroh:183)
saat dalam perjalanan mudik, didalam bus, saya berfikir dan tersenyum senyum sendiri, senyum kagum lebih tepatnya, kagum kepada Tuhan, bagaimana bisa?
87% rakyat indonesia memeluk islam, itu berarti ada sekitar 207 Juta penduduk yang memiliki tulisan "islam" di KTP nya, dan...
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, jutaan penduduk bumi berubah jadwal hidupnya, mulai dari yang suka kesiangan jadi bangun pagi, mulai dari jam kerja/sekolah yang lebih singkat, dan banyak jadwal hidup lain yang berubah
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, yang tadi nya sholat sendiri di rumah menjadi lebih sering shalat berjamaah, yang tadinya jarang ngaji jadi sering ngaji, yang tadinya susah sekali tahajud, menjadi terbantu dengan adanya saur
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing menjadi sibuk menghubungi teman-teman lama untuk bertemu dan silaturahmi buka bersama
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, bisa membuat 1 keluarga yang tadinya terpisah pisah, anak sekolah diluar kota, ibu kerja, ayah kerja diluar kota, menjadi menyatu kembali, merayakan hari kemenangan
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, perputaran uang menjadi sangat cepat, lihat usaha katering yang menjadi ramai untuk melayani takjil di masjid-masjid dan buka bersama suatu lembaga, usaha transportasi menjadi sibuk melayani jutaan penduduk yang mudik, para artis pun menjadi kebanjiran job, begitupun para pekerja dengan THR nya, bahkan di setiap masjid bisa mendapatkan infak 500 ribu perhari nya, bahkan ada yang mencapai 15 Juta, subhanallah
lihatlah, hanya karena satu ayat diatas memerintahkan untuk puasa, jutaan penduduk bumi berebut saling minta maaf satu sama lain, adem bener ngeliatnya
Aduh, bahkan saya pernah berandai andai, pada suatu malam tarawih yang subhanallah ramainya, saya berangkat dengan Randhy, teman saya, "Rand, seandainya ya, setiap hari ramai seperti ini, subuh-subuh sudah seramai ini yang shalat di masjid, subuh-subuh tukang parkir sudah sibuk dan kewalahan mengatur motor yang parkir dimasjid, para ayah sibuk menggandeng anaknya ke masjid, duh gak bisa dibayangin gimana maju nya Indonesia"
satu ayat di al quran, bisa membuat banyak perubahan baik, seandainya tidak hanya satu ayat yang kita patuhi, ada 207 Juta manusia yang "sami'na wa'ato'na" dengan semua ayatNya, ah, gak bisa bayangin, bumi ini jadi berubah seperti apa
tapi, lamunan itu terhenti, ketika saya shalat subuh H+1 lebaran, yang biasanya masjid memiliki makmum yang banyak, kini hanya tersisa 3 orang, sibuk dengan kue lebaran.
Sabtu, 03 Agustus 2013
number one for me - maher zain
I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I'd face in time
'Cause now I've got a child of mine
And even though I was so bad
I've learned so much from you
Now I'm trying to do it too
Love my kid the way you do
You know you are thnumber one for me [x3]
Oh, oh, number one for me
There's no one in this world that can take your place
Oh, I'm sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I'm around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
You know you are the number one for me [x3]
Oh, oh, number one for me
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed
Oh, if I could turn back time rewind
If I could make it undone
I swear that I would
I would make it up to you
Mum I'm all grown up now
It's a brand new day
I'd like to put a smile on your face every day
Mum I'm all grown up now
And it's not too late
I'd like to put a smile on your face every day
And now I finally understand
Your famous line
About the day I'd face in time
'Cause now I've got a child of mine
And even though I was so bad
I've learned so much from you
Now I'm trying to do it too
Love my kid the way you do
You know you are thnumber one for me [x3]
Oh, oh, number one for me
There's no one in this world that can take your place
Oh, I'm sorry for ever taking you for granted, ooh
I will use every chance I get
To make you smile, whenever I'm around you
Now I will try to love you like you love me
Only God knows how much you mean to me
You know you are the number one for me [x3]
Oh, oh, number one for me
Senin, 08 Juli 2013
blessing in disguise
"Tuhan memang bekerja secara misterius...
tapi selalu ada hikmah dalam keutuhan setiap rencana-Nya"
Terkadang membayangkan nya pun kita tak sanggup, rencana Nya memang selalu tak terduga, bahkan dengan segala keterbatasan yang manusia miliki, suatu kejadian yang dimata kita bisa berupa suatu kegagalan, kesuraman, keterpurukan. Tapi itu karena kita melihatnya sepotong, tidak secara utuh. lihatlah secara utuh, maka kita akan melihat suatu skenario yang .. ah , susah sekali aku menjelaskan keindahannya.
teringat sekitar setahun yang lalu, aku mengirimkan proposal kerja praktik di salah satu perusahaan listrik di daerah Lampung. dan betapa kagetnya diri ini ketika melihat surat balasan bahwa aku tidak diterima untuk kerja praktik disana, entahlah, aku tak begitu paham sebabnya. Kecewa? ah, siapa yang tidak kecewa, jelas aku kecewa. tapi lihatlah, kurikulum Tuhan dalam mendidik hambanya yang sangat terbatas ini sangatlah "sempurna". akhirnya aku mencoba mengirim proposal ke salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia di daerah Kalimantan. Apa balasnya? ya, aku diberi kesempatan untuk menimba ilmu di sana, di tempat yang belum pernah terpikir untuk menjamahnya. bersama sahabat-sahabat terbaikku tentunya.
teringat pula sekitar akhir 2 tahun yang lalu, aku menulis salah satu impian ku dikertas resolusi tahunan 2012 yang akan ku capai di awal tahun berupa "naik pesawat". sederhana bukan? ya bagi mereka mungkin sederhana, tapi bagi ku ini sebuah keinginan. dan saat aku diberikan kesempatan kerja praktik disana, aku bisa menandakan "centang" di depan tulisan "naik pesawat terbang". ya kesempatan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Lihat? selalu ada rahasia tersembunyi, selalu ada makna tersirat, yang dengan segala keterbatasannya manusia terlalu tergesa gesa menyimpulkan bahwa itu sebuah kegagalan, keterpurukan, keputusasaan bahkan tak jarang mengumpat Tuhan, "mana katanya Tuhan sayang sama umatnya?mana?" . Ya, bukankah penjelasan dalam al quran pun sudah amat lengkap, bahwa "Allah bersama orang-orang yang sabar".
karena sebuah manifestasi ke-Maha cinta nya Tuhan selalu akan terlihat apabila kita menyusun sepotong kehidupan yang mungkin terasa menyesakkan, menyakitkan, menjadi sebuah kesatuan yang utuh. ya, bagi mereka yang berpikir, menginsyafi semua dengan makna akhirat.
Sabtu, 06 Juli 2013
gadis kecil itu...
bukan, bukan kali pertama aku ke tempat itu, bermain bersama adik-adik, membagi kebahagian, belajar kehidupan lebih tepatnya. tapi baru kali itu, gadis kecil itu mengadahkan tangannya saat ingin pergi bermain di luar, tanda ingin digandeng, aku pun menyambutnya dengan senang tanda itu, namun sekian detik kemudian ada yang membuat hati ini berdesir, tangan ini gemetar di genggamannya, kata yang sederhana, namun tak sesederhana itu bagi gadis kecil itu, kata yang begitu muncul dari kerinduan yang mendalam, "naah, ini jadi ayah ku ya..." lalu gadis kecil itu menarikku sambil tersenyum, menggandeng menuju lapangan bermain bersama anak-anak yang lain, bercerita panjang lebar mengenai sekolahnya saat berjalan, bercerita apa saja yang bisa diceritakan selagi masih belum sampai lapangan, aku pun berusaha menjadi pendengar yang sebaik mungkin
lihat, gadis kecil itu merindukan sosok orang tua nya, yang mungkin tak pernah ia rasakan sepenuhnya, seutuhnya selama di panti asuhan
terkadang ia menjadi marah ketika aku asik dengan yang lain, seakan akan suara dalam hatinya berteriak "ini ayahku, jangan diambil"
sungguh merugi, orang-orang yang masih diberi kesempatan memiliki orang tua tapi tidak berusaha membahagiakannya
karena mereka harus tau, di rumah kecil itu ada seorang gadis kecil yang amat merindukan sosok orang tua.
---
tidak, hari itu Allah tidak mengirimku satu malaikat kecil untukku mengambil makna, malam itu, saat semua nya asik dengan pasangan nya masing-masing, menikmati rezeki berupa sate ayam di pinggiran jalanan jogja, ada satu hal yang menarik perhatianku, bukan mereka yang asik berpacaran, tapi ada gadis kecil, yang dengan riangnya membantu ibu nya dalam mencari nafkah, saat meja dipenuhi piring kotor, ia bergegas mengambil nya dan mengelap meja dengan wajah lucunya, cemberut? ah, sayangnya aku tak lihat sama sekali raut wajah itu di mukanya, malah terlihat amat bahagia, semangat sekali. "mau minum apa mas?" tanyanya yang membuat lamunan perhatianku kepadanya terhenti, "air putih dik" sahut ku sambil tersenyum, lalu ia bergegas menaruh lap nya dan mengambil gelas lalu menuangkan air putih nya untukku. Kalian tau apa yang dilakukannya saat semua sedang menikmati makan dan tidak ada hal yang harus dia bantu untuk ibunya? ia bermain bersama teman kecilnya didekat warung, menari bahagia, loncat loncat, entah apa yang sedang dimainkannya bersama temannya, aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh sambil menikmati sate ayam ku.
Apa yang dilakukan dengan penuh cinta, dari hati yang paling tulus, pastilah sampai ke hati dengan sentuhan. dan aku tersentuh hari itu, petanda betapa ikhlasnya gadis kecil itu menikmati hidup tanpa terbebani untuk bisa memberi manfaat yang ia bisa kepada orang yang ia cintai.
---
ya, hidup ini memang bukan soal seberapa banyak kejadian yang kita jalani, tapi hidup ini adalah perjalanan makna, seberapa banyak hikmah dan makna yang kita ambil dari suatu kejadian, dan sebaik-baiknya makna adalah makna yang bernilai akhirat, makna hakiki ~
lihat, gadis kecil itu merindukan sosok orang tua nya, yang mungkin tak pernah ia rasakan sepenuhnya, seutuhnya selama di panti asuhan
terkadang ia menjadi marah ketika aku asik dengan yang lain, seakan akan suara dalam hatinya berteriak "ini ayahku, jangan diambil"
sungguh merugi, orang-orang yang masih diberi kesempatan memiliki orang tua tapi tidak berusaha membahagiakannya
karena mereka harus tau, di rumah kecil itu ada seorang gadis kecil yang amat merindukan sosok orang tua.
---
tidak, hari itu Allah tidak mengirimku satu malaikat kecil untukku mengambil makna, malam itu, saat semua nya asik dengan pasangan nya masing-masing, menikmati rezeki berupa sate ayam di pinggiran jalanan jogja, ada satu hal yang menarik perhatianku, bukan mereka yang asik berpacaran, tapi ada gadis kecil, yang dengan riangnya membantu ibu nya dalam mencari nafkah, saat meja dipenuhi piring kotor, ia bergegas mengambil nya dan mengelap meja dengan wajah lucunya, cemberut? ah, sayangnya aku tak lihat sama sekali raut wajah itu di mukanya, malah terlihat amat bahagia, semangat sekali. "mau minum apa mas?" tanyanya yang membuat lamunan perhatianku kepadanya terhenti, "air putih dik" sahut ku sambil tersenyum, lalu ia bergegas menaruh lap nya dan mengambil gelas lalu menuangkan air putih nya untukku. Kalian tau apa yang dilakukannya saat semua sedang menikmati makan dan tidak ada hal yang harus dia bantu untuk ibunya? ia bermain bersama teman kecilnya didekat warung, menari bahagia, loncat loncat, entah apa yang sedang dimainkannya bersama temannya, aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh sambil menikmati sate ayam ku.
Apa yang dilakukan dengan penuh cinta, dari hati yang paling tulus, pastilah sampai ke hati dengan sentuhan. dan aku tersentuh hari itu, petanda betapa ikhlasnya gadis kecil itu menikmati hidup tanpa terbebani untuk bisa memberi manfaat yang ia bisa kepada orang yang ia cintai.
---
ya, hidup ini memang bukan soal seberapa banyak kejadian yang kita jalani, tapi hidup ini adalah perjalanan makna, seberapa banyak hikmah dan makna yang kita ambil dari suatu kejadian, dan sebaik-baiknya makna adalah makna yang bernilai akhirat, makna hakiki ~
Minggu, 23 Juni 2013
kita tidak pernah tau
apabila kita punya masalah...
punya hajat...
punya keinginan...
yang ingin kita perdengarkan kepada Allah SWT
kita jauhkan pinggang kita dari tempat tidur, kita bangun tahajud, kita memohon kepada Allah bermunajat kepadaNya, kemudian kita sempurnakan dengan bersedekah
kalau kita mau melakukan tahajud
kemudian bersedekah
kita tidak pernah tau, hadiah apa yang Allah akan berikan kepada kita
bisa jadi apa yang Allah berikan lebih besar jauh lebih besar daripada apa yang kita minta
punya hajat...
punya keinginan...
yang ingin kita perdengarkan kepada Allah SWT
kita jauhkan pinggang kita dari tempat tidur, kita bangun tahajud, kita memohon kepada Allah bermunajat kepadaNya, kemudian kita sempurnakan dengan bersedekah
kalau kita mau melakukan tahajud
kemudian bersedekah
kita tidak pernah tau, hadiah apa yang Allah akan berikan kepada kita
bisa jadi apa yang Allah berikan lebih besar jauh lebih besar daripada apa yang kita minta
"dan dari sebagian malam, tahajudlah kalian, sebagai ibadah tambahan, supaya Allah mengangkat derajat kalian" (Al-Isro:79)
Rabu, 19 Juni 2013
mumpung masih ada waktu
sampai kapan kah gerangan?
waktu yang masih tersisa?
semuanya menggeleng...
semuanya terdiam...
semuanya menjawab tak mengerti...
yang terbaik hanyalah segera bersujud, mumpung kita masih diberi waktu ~
waktu yang masih tersisa?
semuanya menggeleng...
semuanya terdiam...
semuanya menjawab tak mengerti...
yang terbaik hanyalah segera bersujud, mumpung kita masih diberi waktu ~
Jumat, 07 Juni 2013
Belajar itu untuk bodoh
wahai diri, tak pantaslah untuk tinggi hati akan ilmu yang telah didapat, karena merasa "mapan" dalam berilmu merupakan hambatan terbesar dalam pembelajaran,
karena merasa pintar tak ubahnya merasa seperti gelas penuh, saturasi, titik puncak, sudah mau kemana selain kebawah? jatuh atas keegoan diri akan ilmu
wahai diri, sesungguhnya jika memang engkau pembelajar sejati, semakin engkau belajar maka seharusnya engkau akan semakin mengenal Tuhan, semakin diri ini merendahkan hati akan ketidak tahuan diri kalau bukan sekehendakNya, karena semakin engkau belajar maka engkau semakin tahu bahwa hanya Dia lah yang Maha Tau...
semakin sadar bahwa "tiada daya dan upaya tanpa pertolongan dan kehendak Nya"
termasuk anugerah berupa "ilmu"
termasuk anugerah berupa "ilmu"
Selasa, 14 Mei 2013
senja itu tak seperti biasanya...
Senja itu tak seperti biasanya, gerimis, sebuah manifestasi
rasa syukur terpanjat dari tiap menara masjid, menyerukan yang mendengarkannya
untuk “meraih kemenangan”, dan seruan itu tidak mereka jawab dengan “aku pasti
bisa menang” tapi dengan khusyuknya mereka insyafi dengan “tiada daya dan upaya
tanpa pertolonganMu”, suatu bentuk rasa betapa diri ini tak ada artinya tanpa
keridhoan Mu…
Aku mengaji seperti biasanya, ah suasana mana lagi yang bisa
menandingi keromantisan mengaji dikala gerimis, seperti senja itu, tak seperti
biasanya, sampai pada pertengahan lantunanku berubah tak seperti biasanya,
sesak, bergetar, teringat dosa-dosa manusia kotor ini, takut, entahlah bahkan
mata ku sudah penuh dengan linangan air. Tak tahu, aku bukan seorang ahli
bahasa arab yang bisa mengetahui arti kala membacanya. Tak tahu, rasa itu
muncul begitu saja, tanpa sebab tanpa alasan. Setalah aku selesai membaca al
quran, aku mencoba untuk membaca arti dari yang telah ku baca tadi, sebuah
senyuman kecil muncul di bibirku, sungguh ayat yang kubaca senja itu, bercerita
tentang orang munafik, ah apakah ini sebuah tanda? Seruan pertanyaan dari hati
yang amat jarang kusentuh, sebuah pertanyaan hati yang belum berjodoh dengan
jawaban manapun…
Apakah aku masih
dekat dengan kemunafikan ya Allah?
Apakah apabila berjanji masih diri ini ingkar?
Apakah apabila berkata masih diri ini berdusta?
Apakah apabila diamanahi masih diri ini ingkar?
Jika ada bentuk permintaan yang lebih baik dari permohonan
ampun akan ku lakukan ya Gusti Allah…
Rabu, 01 Mei 2013
penerimaan yang baik
Tuhan, lihatlah bayi-bayi kecil itu, sempurna, cantik sekali, tanpa cacat, malaikat kecil penggenggam janji masa depan yang lebih baik, dibuang begitu saja, dosa apa dia? bukankah wajah surga masih terpancar diwajahnya? bukankah dia tak bisa memilih untuk berdoa "Tuhan, berikan saya orang tua yang baik, bertanggung jawab merawatku, hingga kelak aku dewasa dan tumbuh", dia hanya bisa menerima, penerimaan yang tulus, toh apa yang bisa dia lakukan? membuka mata pun masih susah, apalagi berbicara meminta tolong ke orang-orang yang melewatinya, apalagi bilang "ayah, ibu jangan buang aku", tega sekali orang tua macam itu, ah aku tak sudi memanggilnya dengan sebutan "orang tua", apa bedanya meraka dengan kaum fir'aun? sudah berbuat zina, membuang malaikat kecil berwajah surga pula, kemana hati mereka?
tapi lihatlah, diluar sana di pelosok desa, ada orang tua - orang tua baik, bertanggung jawab dan dekat sekali dengan Mu Tuhan. keluarga biasa saja malah kadang tidak mampu, tempe tahu itu makanan yang amat mewah bagi meraka, ingin sekali memiliki malaikat kecil yang sempurna, tapi apa yang mereka dapat? maaf, mungkin tak seberuntung tak sesempurna bayi terbuang tadi, cacat, tapi lihatlah mereka tidak membuang bayi itu, berdoa kepada Mu di sepertiga malam, tak pernah lewat sehari pun " ya Allah, ijinkan kami membesarkannya, menjadi pribadi yang bisa membanggakan kami, membanggakan Mu" sederhana sekali bukan? uang? ah, segala macam cara mereka lakukan untuk malaikat kecilnya, dengan senyuman tentunya walau kadang air mata tak kuasa mereka bendung
Tuhan, aku ada cerita lain, lihatlah orang tua itu, sudah tua butuh sekali kasih sayang anaknya yang sudah ia besarkan sampai dewasa, memberi segalanya demi membesarkannya, berharap kelak anaknya menjadi anak yang berguna, tapi lihat, hanya karena sebuah pohon yang ibunya tebang di halaman rumah anaknya yang padahal diwariskan oleh ibunya sendiri, tega sekali ia melaporkan nya ke polisi? sekali lagi ku ulang, "hanya karena sebatang pohon !" , ah kalau aku disuruh memilih dosa, aku tidak akan memilih dosa durhaka ini, mengerikan !
tapi lihatlah, diluar sana di pelosok desa, ada anak yang baik hatinya, berniat sekali berbakti kepada kedua orang tuanya, mengajaknya naik haji, membelikannya rumah, tidak sempat kawan, sudah keburu Engkau panggil.
memang terkadang dalam hidup ada sesuatu yang sangat sederhana tapi begitu sulit dilakukan, yaitu menerima, penerimaan yang tulus...
tapi sudahlah, tak selamanya kita hidup di dunia
semuanya ada balasannya
yang memang harus terjadi, ya terjadi
ya kan?
tapi lihatlah, diluar sana di pelosok desa, ada orang tua - orang tua baik, bertanggung jawab dan dekat sekali dengan Mu Tuhan. keluarga biasa saja malah kadang tidak mampu, tempe tahu itu makanan yang amat mewah bagi meraka, ingin sekali memiliki malaikat kecil yang sempurna, tapi apa yang mereka dapat? maaf, mungkin tak seberuntung tak sesempurna bayi terbuang tadi, cacat, tapi lihatlah mereka tidak membuang bayi itu, berdoa kepada Mu di sepertiga malam, tak pernah lewat sehari pun " ya Allah, ijinkan kami membesarkannya, menjadi pribadi yang bisa membanggakan kami, membanggakan Mu" sederhana sekali bukan? uang? ah, segala macam cara mereka lakukan untuk malaikat kecilnya, dengan senyuman tentunya walau kadang air mata tak kuasa mereka bendung
Tuhan, aku ada cerita lain, lihatlah orang tua itu, sudah tua butuh sekali kasih sayang anaknya yang sudah ia besarkan sampai dewasa, memberi segalanya demi membesarkannya, berharap kelak anaknya menjadi anak yang berguna, tapi lihat, hanya karena sebuah pohon yang ibunya tebang di halaman rumah anaknya yang padahal diwariskan oleh ibunya sendiri, tega sekali ia melaporkan nya ke polisi? sekali lagi ku ulang, "hanya karena sebatang pohon !" , ah kalau aku disuruh memilih dosa, aku tidak akan memilih dosa durhaka ini, mengerikan !
tapi lihatlah, diluar sana di pelosok desa, ada anak yang baik hatinya, berniat sekali berbakti kepada kedua orang tuanya, mengajaknya naik haji, membelikannya rumah, tidak sempat kawan, sudah keburu Engkau panggil.
memang terkadang dalam hidup ada sesuatu yang sangat sederhana tapi begitu sulit dilakukan, yaitu menerima, penerimaan yang tulus...
tapi sudahlah, tak selamanya kita hidup di dunia
semuanya ada balasannya
yang memang harus terjadi, ya terjadi
ya kan?
setelah melihat berita belakangan ini melihat berita, duh ada ya orang-orang sejahat itu?
bahkan ada seorang anak yang melaporkan orang tuanya ke polisi hanya karena memotong pohon dihalamannya, duh !
Rabu, 27 Maret 2013
drama asia terbaik (menurutku)
10. Always (aka. only you)
9. My sassy girl
8. Hello ghost
7. Humming
6. Miracle Of Giving Fool
5. First Love A Little Thing Called Love
4. ATM
3. You're the apple of my eyes
2. Secret
1. A moment to remember
9. My sassy girl
8. Hello ghost
7. Humming
6. Miracle Of Giving Fool
5. First Love A Little Thing Called Love
4. ATM
3. You're the apple of my eyes
2. Secret
1. A moment to remember
Sabtu, 23 Maret 2013
puisi
cinta itu memikirkan yang dicintai
bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti
mari kita berbicara tentang masa depan
agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan
ada hal yang jelas harus dipersiapkan
mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan
bila engkau lelaki, engkau harus tau arah saat melangkah
bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah
kita berbicara masa depan karena dia tak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai
juga tak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai
setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggung jawab
yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealpaan kekurangannya
muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti
baik hati, tinggi iman, dan lurus amal
muslimah selalu menanti lelaki el akhlak pandan rasa
yang memiliki kelembutan dengan anaknya
dengan istrinya dia mesra
muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka
dan membimbingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik, cendikia dan berparas menawan
yang lisannya seanggun geraknya
lelaki yang baik pasti menyukai wanita yang lemah lembut lagi santun
pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian
tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya
dirindukan bila ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa
sialnya kita hidup dijaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini, untuk memperhatikan fisik bukan isi
perhatikan badan bukan iman
-ust felix
bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti
mari kita berbicara tentang masa depan
agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan
ada hal yang jelas harus dipersiapkan
mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan
bila engkau lelaki, engkau harus tau arah saat melangkah
bila engkau perempuan, seharusnya tahu bagaimana bertingkah
kita berbicara masa depan karena dia tak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang lalai
juga tak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai
setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggung jawab
yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealpaan kekurangannya
muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti
baik hati, tinggi iman, dan lurus amal
muslimah selalu menanti lelaki el akhlak pandan rasa
yang memiliki kelembutan dengan anaknya
dengan istrinya dia mesra
muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka
dan membimbingnya menuju surga Allah
lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik, cendikia dan berparas menawan
yang lisannya seanggun geraknya
lelaki yang baik pasti menyukai wanita yang lemah lembut lagi santun
pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian
tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan
lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya
dirindukan bila ditinggal, dan menyenangkan bila berjumpa
sialnya kita hidup dijaman kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini, untuk memperhatikan fisik bukan isi
perhatikan badan bukan iman
-ust felix
Minggu, 17 Maret 2013
tuai lah "padi", tapi jangan melupakan "rumput" nya
jika alunan musik wedding bell nya depapepe sudah diputar dikamar nomor 9 itu, ada dua kemungkinan, aku sedang membaca atau aku sedang menulis, ya kali ini alunan musik ini menemani jemariku untuk menyenyuh huruf per huruf kata yang ada di laptop untuk mengekspresikan apa yang ada di kepala ini belakangan ini...merangkainya menjadi sebuah cerita, ah semoga bermanfaat..
Hari itu, di masjid nurul ashri, didekat rumahnya, seusai sholat maghrib berjamaah, Bhumi terlihat murung, mukanya tidak secerah biasanya, sedih, pandangan nya lebih banyak kosong, senyuman dari bibirnya pun lebih lebih jarang terlihat, duduk termenung di dekat kolam ikan tempat favoritnya itu, ya biasanya jika sedang jenuh, tempat itu lah yang menjadi favoritnya, hanya untuk sekedar melihat 9 ikan koi besar yang ada didalam kolam yang dihiasi air mancur didalamnya, hanya duduk, entah kemana pikirannya melayang, namun pandangan nya kosong ke depan...bersandar pada sebuah tiang masjid, tempat favoritnya dari dulu...
"Assalamualaikum, Bhum" seorang setengah baya mendatanginya sambil tersenyum, wajah nya sejuk sekali, meneduhkan siapapun yang melihatnya, wajah yang sering dibasuh air wudhu, ah memang, akhlak mulia selalu ditukar dengan wajah yang menyenangkan, biasanya orang didesa nya memanggilnya dengan Mbah Kakung, imam masjid ini
"Waalaikumsalam, mbah" wajah Bhumi serontak kaget, namun segera tangan nya menyalami tangan mbah sambil mencium nya
suasana kembali hening, wajah meneduhkan itu juga seakan ikut menikmati pemandangan kolam ikan dan duduk disamping Bhumi
"lihatlah ikan-ikan itu anakku, mereka adalah ikan pilihan, sepertinya memang dianugerahkan Tuhan untuk dapat menghibur seseorang" ucap Mbah kakung sambil terus menikmati pemandangan yang ada di depannya
begitupun dengan Bhumi, ia sedikit menoleh ke arah Mbah Kakung, dan kembali melihat kedepan sambil menunduk tanda setuju
"Mbah, bukannya Allah sudah berjanji? sesudah kesulitan pasti ada kemudahan? tapi kenapa aku tak melihat janji kemudahan itu datang ya mbah? malah aku selalu ditimpa musibah , bahkan sakit" Bhumi akhirnya mengeluarkan apa yang ada dibenaknya selama ini
Mbah Kakung hanya tersenyum, dan menjawab "anakku, itu tandanya kamu lagi disayang sama Allah, Allah pengen lebih deket sama kamu, pengen kamu lebih manja ke Dia"
Bhumi masih tak mengerti apa yang di maksud mbah kakung tadi, "lantas? kalau sayang kenapa Allah tidak menolongku? menyelesaikan semua permasalahan yang ada selama ini? padahal aku sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, ah ada ada saja " Bhumi berkata dalam hati
"anakku, setiap pagi mbah selalu pergi ke sawah untuk menuai padi, mbah selalu menjaga sawah agar selalu tumbuh sampai tiba saatnya untuk di petik padi nya, namun mbah juga tidak lupa untuk menjaga sawah agar selalu ditumbuhi rumput, hal itu mbah lakukan juga untuk menjaga kesuburan sawah mbah, kalau mbah hanya menanam rumput, maka mbah tidak akan dapat padi, dan belum tentu juga rumputnya bisa tumbuh" Mbah Kakung mulai bercerita
"kamu mengerti maksudnya nak?" tanya Mbah Kakung kepada Bhumi
Bhumi menggeleng tanda tak mengerti
"baiklah Mbah jelaskan, ibaratkan padi adalah akhirat, rumput adalah dunia, maka kerjarlah akhiratmu, tapi jangan lupakan duniamu, mungkin kamu terlalu asik dengan dunia mu, kamu terlalu mengejar duniamu, sampai kamu lupa tujuan awal diciptakannya manusia ya untuk nyembah Allah, Allah mungkin lagi 'nyentil' keasyikanmu dengan dunia, pengen kamu kembali lagi ke jalur yang semestinya"
Bhumi terdiam tertunduk
"mungkin kamu masih terlalu memfokuskan diri kamu ke 'rumput' sampai lupa bahwa tujuan awal kamu ya 'menuai padi' , mungkin kamu terlalu fokus dengan pekerjaan mu sampai panggilan azan pun sudah tidak menggetarkan hatimu, kamu tunda shalat mu demi mengejar dunia mu"
"Allah buat kamu kesusahan pada saat kamu lalai supaya kamu menyadari kembali bahwa Dia lah tempat sebaik baiknya memohon dan meminta pertolongan seperti yang sering kamu baca di al fatihah shalatmu itu"
"Allah buat kamu sakit karena Allah pengen ngapus dosa-dosa yang ada di dirimu yang mungkin tidak sadar melakukan kemaksiatan, Allah mau meringankan siksaan mu diakhirat dengan dibalas di dunia"
"kalau begitu, bukan kah itu tanda sayang nya Allah ke kamu nak? dia tidak membiarkan kamu belok terlalu jauh nak, dia ingin bermanja manja lagi dengan mu di sepertiga malam yang dulu kamu sering lakukan tapi jarang lagi kau lakukan karena kesibukan dunia mu itu"
masuk, jauh kedalam hati Bhumi, dalam tundukannya matanya terpejam, sungguh ia telah banyak melupakan Allah, menunda shalat, melakukan maksiat, bahkan sunnah yang dulu ia kerjakan mulai pudar karena kesibukannya, ia menangis dalam tundukannya, mengucap istighfar sebanyak mungkin
Mbah Kakung melihatnya dengan penuh haru, iya tepuk pundak Bhumi, "sudahlah, Allah maha pengasih lagi maha penyayang, minta ampun sama Allah, dengan minta ampun insyaAllah sudah menyelesaikan setengah masalah mu nak, mari kita siap siap shalat isya, kamu yang azan ya" ucap Mbah Kakung lagi kagi dengan muka teduh nya
ah, kalian tahu, hidup ini sesungguhnya sederhana, hanya untuk beribadah kepada Allah, ya niatkan saja semua nya untuk ibadah, memulai dengan bismillah, mengakhiri dengan alhamdulillah, meniatkannya untuk beribadah, ya sesederhana itu memang
"dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS Al-Qashash [28]:77"
Hari itu, di masjid nurul ashri, didekat rumahnya, seusai sholat maghrib berjamaah, Bhumi terlihat murung, mukanya tidak secerah biasanya, sedih, pandangan nya lebih banyak kosong, senyuman dari bibirnya pun lebih lebih jarang terlihat, duduk termenung di dekat kolam ikan tempat favoritnya itu, ya biasanya jika sedang jenuh, tempat itu lah yang menjadi favoritnya, hanya untuk sekedar melihat 9 ikan koi besar yang ada didalam kolam yang dihiasi air mancur didalamnya, hanya duduk, entah kemana pikirannya melayang, namun pandangan nya kosong ke depan...bersandar pada sebuah tiang masjid, tempat favoritnya dari dulu...
"Assalamualaikum, Bhum" seorang setengah baya mendatanginya sambil tersenyum, wajah nya sejuk sekali, meneduhkan siapapun yang melihatnya, wajah yang sering dibasuh air wudhu, ah memang, akhlak mulia selalu ditukar dengan wajah yang menyenangkan, biasanya orang didesa nya memanggilnya dengan Mbah Kakung, imam masjid ini
"Waalaikumsalam, mbah" wajah Bhumi serontak kaget, namun segera tangan nya menyalami tangan mbah sambil mencium nya
suasana kembali hening, wajah meneduhkan itu juga seakan ikut menikmati pemandangan kolam ikan dan duduk disamping Bhumi
"lihatlah ikan-ikan itu anakku, mereka adalah ikan pilihan, sepertinya memang dianugerahkan Tuhan untuk dapat menghibur seseorang" ucap Mbah kakung sambil terus menikmati pemandangan yang ada di depannya
begitupun dengan Bhumi, ia sedikit menoleh ke arah Mbah Kakung, dan kembali melihat kedepan sambil menunduk tanda setuju
"Mbah, bukannya Allah sudah berjanji? sesudah kesulitan pasti ada kemudahan? tapi kenapa aku tak melihat janji kemudahan itu datang ya mbah? malah aku selalu ditimpa musibah , bahkan sakit" Bhumi akhirnya mengeluarkan apa yang ada dibenaknya selama ini
Mbah Kakung hanya tersenyum, dan menjawab "anakku, itu tandanya kamu lagi disayang sama Allah, Allah pengen lebih deket sama kamu, pengen kamu lebih manja ke Dia"
Bhumi masih tak mengerti apa yang di maksud mbah kakung tadi, "lantas? kalau sayang kenapa Allah tidak menolongku? menyelesaikan semua permasalahan yang ada selama ini? padahal aku sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, ah ada ada saja " Bhumi berkata dalam hati
"anakku, setiap pagi mbah selalu pergi ke sawah untuk menuai padi, mbah selalu menjaga sawah agar selalu tumbuh sampai tiba saatnya untuk di petik padi nya, namun mbah juga tidak lupa untuk menjaga sawah agar selalu ditumbuhi rumput, hal itu mbah lakukan juga untuk menjaga kesuburan sawah mbah, kalau mbah hanya menanam rumput, maka mbah tidak akan dapat padi, dan belum tentu juga rumputnya bisa tumbuh" Mbah Kakung mulai bercerita
"kamu mengerti maksudnya nak?" tanya Mbah Kakung kepada Bhumi
Bhumi menggeleng tanda tak mengerti
"baiklah Mbah jelaskan, ibaratkan padi adalah akhirat, rumput adalah dunia, maka kerjarlah akhiratmu, tapi jangan lupakan duniamu, mungkin kamu terlalu asik dengan dunia mu, kamu terlalu mengejar duniamu, sampai kamu lupa tujuan awal diciptakannya manusia ya untuk nyembah Allah, Allah mungkin lagi 'nyentil' keasyikanmu dengan dunia, pengen kamu kembali lagi ke jalur yang semestinya"
Bhumi terdiam tertunduk
"mungkin kamu masih terlalu memfokuskan diri kamu ke 'rumput' sampai lupa bahwa tujuan awal kamu ya 'menuai padi' , mungkin kamu terlalu fokus dengan pekerjaan mu sampai panggilan azan pun sudah tidak menggetarkan hatimu, kamu tunda shalat mu demi mengejar dunia mu"
"Allah buat kamu kesusahan pada saat kamu lalai supaya kamu menyadari kembali bahwa Dia lah tempat sebaik baiknya memohon dan meminta pertolongan seperti yang sering kamu baca di al fatihah shalatmu itu"
"Allah buat kamu sakit karena Allah pengen ngapus dosa-dosa yang ada di dirimu yang mungkin tidak sadar melakukan kemaksiatan, Allah mau meringankan siksaan mu diakhirat dengan dibalas di dunia"
"kalau begitu, bukan kah itu tanda sayang nya Allah ke kamu nak? dia tidak membiarkan kamu belok terlalu jauh nak, dia ingin bermanja manja lagi dengan mu di sepertiga malam yang dulu kamu sering lakukan tapi jarang lagi kau lakukan karena kesibukan dunia mu itu"
masuk, jauh kedalam hati Bhumi, dalam tundukannya matanya terpejam, sungguh ia telah banyak melupakan Allah, menunda shalat, melakukan maksiat, bahkan sunnah yang dulu ia kerjakan mulai pudar karena kesibukannya, ia menangis dalam tundukannya, mengucap istighfar sebanyak mungkin
Mbah Kakung melihatnya dengan penuh haru, iya tepuk pundak Bhumi, "sudahlah, Allah maha pengasih lagi maha penyayang, minta ampun sama Allah, dengan minta ampun insyaAllah sudah menyelesaikan setengah masalah mu nak, mari kita siap siap shalat isya, kamu yang azan ya" ucap Mbah Kakung lagi kagi dengan muka teduh nya
ah, kalian tahu, hidup ini sesungguhnya sederhana, hanya untuk beribadah kepada Allah, ya niatkan saja semua nya untuk ibadah, memulai dengan bismillah, mengakhiri dengan alhamdulillah, meniatkannya untuk beribadah, ya sesederhana itu memang
"dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS Al-Qashash [28]:77"
"akhirat itu penuh kepastian, dunia itu penuh kemungkinan
kejar yang pasti, jangan lupakan yang mungkin'"
semoga bermanfaat :)
Sabtu, 26 Januari 2013
5 cm per second
"When our path cross each other, I am always the first to turn
I am always searching somewhere for you
Even at the intersection and dream
Even though I know you won't be here
I always end up looking somewhere for your smile
At the railway crossing of the fast pace town
Even though I know you won't be here "
hmm, actually not you, but 'your figure'
i am always try my best to give up searching like 'your figure', try my best to replace by someone other
One more chance tripped by memories
mungkin suatu pagi nanti kelak, aku akan berhenti berfikir untuk mencari sosok seperti kamu
berdiri tegak menjadi sosok yang baru
berdamai dengan sekeranjang kenangan yang kamu tinggal di depan pintu
mengikuti jejakmu yang telah melangkah jauh
kenapa film ini pas sekali dengan kita? :D
Kamis, 03 Januari 2013
"puding" terbaik
pada suatu pagi Bhumi pergi ke kediaman guru nya, seperti biasanya sepagi ini sang guru selalu pergi ke sawah untuk menuai padi, Bhumi menunggu di gubuk beratapkan jerami dipinggir sawah, tidak mau menganggu sang guru yang sedang asik di sawah, suasana sawah selalu menyenangkan baginya, membentai luas yang dibatasi dengan gunung, alam selalu menjadi makhluk paling jujur, menampilkan kepolosan keindahannya, walau matahari di sana sedikit malu malu menampakkan diri, namun alam selalu mengajari tentang kejujuran, dan kejujuran selalu indah untuk di nikmati
ketika sedang asyik menikmati alam, sang guru yang tahu Bhumi menunggu dirinya kemudian menghampirinya, sambil menaruh cangkul nya dan mengusap wajah nya dengan handuk, sang guru pun duduk disamping Bhumi
"Kek, ini saya bawakan nasi tempe dari rumah yang tadi di masak sama ibu, saya pengen makan bareng sama kakek" ucap Bhumi sambil menyalami sang guru
"wah, tidak biasanya kamu Bhum, ayo kita santap bersama" balas sang guru sambil membuka bungkusan makanan yang Bhumi bawa
mereka pun menyantap masakan ibu dengan penuh khitmat
"ada apa Bhum?" ucap sang guru setelah menyantap nasi tempe ibu Bhumi
"gak ada apa apa kek, Bhumi hanya ingin makan pagi bersama kakek ditengah sawah ini, hehe" balas Bhumi
"kakek sudah jadi guru mu sejak kamu SD Bhum, kamu ndak bisa bohong sama kakek" ucap sang guru
Bhumi tertunduk, suasana kembali hening, sang guru melihat jauh kedepan, memandang indahnya pemandangan alam, semuanya diam
"dia menikah dengan pria lain kek" ucap Bhumi sambil ikut memandang jauh kedepan
"Dellila?" balas sang guru
Bhumi masih menunduk meng-iyakan
sang guru kemudian tersenyum
"kamu masih seperti kamu yang dulu ya Bhum, dulu kamu selalu menangis merengek menginginkan permen milik teman, padahal dirumah ibu mu sedang menyiapkan puding kesukaanmu, sama seperti sekarang, sudahlah Bhum, Tuhan sedang menyiapkan 'puding' terbaik mu kelak, sabar lah semua ada waktu nya nak" ucap sang guru sambil menepuk bahu murid kesayangan nya itu
sang guru kemudian kembali mengambil cangkul dan pergi meninggalkan Bhumi, kembali asik menuai padi, sementara Bhumi masih terdiam dan akhirnya lengkungan senyum di bibirnya pun kembali merekah sembari melantunkan doa di dalam hatinya, "semoga kamu bahagia Dellila"
ketika sedang asyik menikmati alam, sang guru yang tahu Bhumi menunggu dirinya kemudian menghampirinya, sambil menaruh cangkul nya dan mengusap wajah nya dengan handuk, sang guru pun duduk disamping Bhumi
"Kek, ini saya bawakan nasi tempe dari rumah yang tadi di masak sama ibu, saya pengen makan bareng sama kakek" ucap Bhumi sambil menyalami sang guru
"wah, tidak biasanya kamu Bhum, ayo kita santap bersama" balas sang guru sambil membuka bungkusan makanan yang Bhumi bawa
mereka pun menyantap masakan ibu dengan penuh khitmat
"ada apa Bhum?" ucap sang guru setelah menyantap nasi tempe ibu Bhumi
"gak ada apa apa kek, Bhumi hanya ingin makan pagi bersama kakek ditengah sawah ini, hehe" balas Bhumi
"kakek sudah jadi guru mu sejak kamu SD Bhum, kamu ndak bisa bohong sama kakek" ucap sang guru
Bhumi tertunduk, suasana kembali hening, sang guru melihat jauh kedepan, memandang indahnya pemandangan alam, semuanya diam
"dia menikah dengan pria lain kek" ucap Bhumi sambil ikut memandang jauh kedepan
"Dellila?" balas sang guru
Bhumi masih menunduk meng-iyakan
sang guru kemudian tersenyum
"kamu masih seperti kamu yang dulu ya Bhum, dulu kamu selalu menangis merengek menginginkan permen milik teman, padahal dirumah ibu mu sedang menyiapkan puding kesukaanmu, sama seperti sekarang, sudahlah Bhum, Tuhan sedang menyiapkan 'puding' terbaik mu kelak, sabar lah semua ada waktu nya nak" ucap sang guru sambil menepuk bahu murid kesayangan nya itu
sang guru kemudian kembali mengambil cangkul dan pergi meninggalkan Bhumi, kembali asik menuai padi, sementara Bhumi masih terdiam dan akhirnya lengkungan senyum di bibirnya pun kembali merekah sembari melantunkan doa di dalam hatinya, "semoga kamu bahagia Dellila"
Langganan:
Postingan (Atom)