Siang itu saya mendengar seorang teman yang berbicara tentang emansipasi wanita, apa sih emansipasi wanita itu? Jujur, Saya masih bingung . tapi ya nekat aja nulis, hehe
Kalo kata mereka sih
“udah gak jaman nya lagi sekarang perempuan dibeda-bedain sama laki-laki”
“perempuan juga bisa ngelakuin pekerjaan-pekerjaan yang dilakuin sama pria, baik mulai dari jadi pemimpin sampai narik becak,” hehe
Ada suatu cerita nih, walaupun fiktif dan hanya ada di pikiran saya ,hhe
Ada seorang wanita yang pintar, yang pendidikan nya tinggi, dan menikah dengan seorang pemuda yang pendidikan nya tidak setinggi wanita tersebut, katakanlah wanita tersebut sudah lulus S2, sedangkan pemuda tersebut hanya lulusan S1 dan mereka sama-sama sudah bekerja disuatu perusahaan swasta yang berbeda. Dan merekapun sudah dikaruniai 2 anak. Sang istri bekerja sangat sibuk dari pagi sampai sore bahkan terkadang pulang larut malam sehingga terkadang saat sang istri sampai dirumah sang suami dan anak-anaknya sudah tertidur pulas. Sang istri sadar bahwa pekerjaan nya tersebut memakan banyak waktu dan membuat dirinya tidak bisa melayani suami nya dengan baik, mulai dari membuat sarapan pagi, sampai memberikan ucapan selamat tidur kepada suaminya. Saat itu sang istri mulai tersadar akan peran nya sebagai seorang istri sekaligus ibu dari anak-anaknya sangat lah kurang. Dan ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lalu memilih untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik, istri yang mendukung suaminya, ibu yang mengayomi anak-anaknya…
Yey, ya cerita diatas cuma fiktif belaka sih, tapi coba lihat, seorang wanita , ya sekali lagi “wanita” , yang sebenarnya memiliki suatu kesempatan besar untuk bekerja dan berpenghasilan lebih dari suaminya, namun,
memilih untuk mendukung suaminya dan mensupport suaminya dari belakang,
memilih untuk menjadi wanita super dibalik kesuksesan suaminya,
memilih untuk menjadi istri yang menyiapkan sarapan dikala suaminya ingin berangkat kerja,
memilih untuk memberikan senyum dan sedikit pijatan hangat dikala suaminya baru pulang kerja,
memilih untuk menjadi ibu yang selalu menemani dan bercerita dongeng dikala anak anaknya ingin tertidur
menurunkan ego nya untuk menjadi seorang ibu rumah tangga yang amanah
hey, apa itu bukan suatu pekerjaan yang mulia ? bukankah itu suatu amanah yang luar biasa , mau menurunkan ego nya untuk mendukung suami dan anak-anaknya?
Lihatlah orang-orang besar itu, pasti dibelakang nya ada wanita yang mendukungnya, baik istri ,orang tua (ibu), atau anak perempuan nya mungkin .
Ah, yasudahlah, untuk para perempuan dimanapun kalian berada (halah kayak ceramah jumatan) hehe , ini kesimpulannya,
“Gak perlu lah wanita itu mencoba untuk menyamakan kedudukannya dengan pria, karena wanita itu sudah lebih mulia, buktinya ‘ibu’ disebutkan 3 kali oleh Rosul sebagai orang yang lebih dahulu dihormati”
Hehe, ini sih pemikiran saya saja, semoga bermanfaat, yang baik di ambil yang buruk dikoreksi aja supaya jadi bener. semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jika tidak ada acount silahkan pilih anonim,lalu ketik nama setelah komentar .